LAPORAN PRATIKUM KLIMATOLOGI
ACARA 1
PENGENALAN ALAT STASIUN KLIMATOLOGI
OLEH :
Nama :
Harni Suci Utami
NPM :
E1B013098
Ko-ass :
Sari Yulia Kartika Hasibuan
(E1J011097)
(E1J011097)
Prodi : Kehutanan
Shift :
Kamis, Jam 08.00 Wib
Kelompok :
-
Dosen :
Dr. Ir Syafrin Tiaif, M.Sc
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Klimatologi
pertanian merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan antara
keadaan cuaca dan problema-problema khusus kegiatan pertanian, terutama
membahas pengaruh perubahan cuaca dalam jangka pendek.Pengamatan dan penelaahan
ditekankan pada data unsur cuaca mikro yakni keadaan dari lapisan atmosfer
permukaan bumi kira-kira setinggi tanaman atau obyek pertanian tertentu yang
bersangkutan.Selain itu dalam hubungan yang luas, klimatologi pertanian
mencakup pula lama musim pertanian, hubungan antara laju pertumbuhan tanaman
atau hasil panen dengan faktor atau unsur-unsur cuaca dari pengamatan jangka panjang.
Untuk
menentukan iklim suatu tempat atau daerah diperlukan data cuaca yang telah
terkumpul lama (10-30 tahun)yang didapatkan dari hasil pengukuran cuaca dengan
alat ukur yang khusus atau instrumentasi klimatologi. Alat‑alat yang digunakan
harus tahan lama dari pengaruh‑pengaruh buruk cuaca untuk dapat setiap waktu
mengukur perubahan cuaca.Alat dibuat
sedemikian rupa agar hasil pengukuran tidak berubah ketelitiannya.Pemeliharaan
alat yang baik membawa keuntungan pemakaian lebih lama.
Pemasangan
alat di tempat terbuka memerlukan persyaratan tertentu agar tidak salah ukur,
harus difikirkan tentang halangan dari bangunan‑bangunan ataupun pohon‑pohon di
dekat alat.Agar data yang diperoleh dapat
dibandingkan, kemudian perbedaan data yang didapat bukanlah akibat kesalahan
prosedur, tetapi betul‑betul akibat iklimnya yang berbeda. Berdasakan hal
tersebut perlunya adanya pengetahuan mengenai alat-alat klimatologi tersebut,
baik dari kegunaan atau fungsinya dan cara menggunakannya.
Pengetahuan
akan Agriklimatologi sangat dibutuhkan guna menunjang kemampuan praktikan dalam
melakukan kegiatan pertanian. Pada praktikum ini dibahas tentang pengenalan
alat pengukuran lama penyinaran matahari dan suhu udara serta suhu tanah.
Di
bidang meteorologi dan klimatologi pertanian, data tentang lama penyinaran
sinar matahari sangat penting.Pengukuran dilakukan terhadap cahaya surya yang
sampai ke permukaan bumi.Ada beberapa
alat yang biasa digunakan dalam melakukan pengukuran penyinaran matahari ini
diantaranya Tipe Campbel Stokes, Tipe Jordan, Tipe Martin dan Tipe Foster.
Sedangkan
pada pengukuran suhu udara hal ini berhubungan langsung dengan manusia dan
kehidupannya dan penting untuk dipelajari dan dipahami.Ada
beberapa jenis termometer (alat pengukur suhu) diantaranya Termometer maksimum,
termometer minimum, termometer bola basah dan kering, hygrometer
dan alat klimatologi lainnya.
Seringnya
terjadi kesalahan dalam pendataan hasil klimatologi, menjadikan pentingnya
pengetahuan tentang klimatologi dalam hal ini di bidang pertanian. Oleh sebab
itu di adakannya praktikum agroklimatologi ini.
1.2 Tujuan Percobaan
1. Praktikan
dapat mengenal alat-alat klimatologi
2. Praktikan
dapat mengetahui nama serta cara penggunaan alat-alat klimatologi
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Pada pengamatan keadaan atmosfer
kita di stasiun cuaca atau stasiun meteorologi digunakan beberapa alat yang
mempunyai sifat-sifat yang hampir sama dengan alat-alat ilmiah lainnya yang
digunakan untuk penelitian di dalam laboratorium, misalnya bersifat peka dan
teliti. Perbedaannya terletak pada penempatannya dan para pemakainya. Alat-alat
laboratorium umumnya dipakai pada ruang tertutup, terlindung dari hujan dan
debu-debu, angin dan lain sebagainya serta digunakan oleh observer. Dengan
demikian sifat alat-alat meteorologi disesuaikan dengan tempat pemasangannya
dan para petugas yang menggunakan (Anonim, 2008)
Pada proses pengamatan keadaan
amosfer kita ini, digunakan beberapa alat. Sebelum ditemukan satelit
meteorologi, satu-satunya cara untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai
keadaan atmosfer adalah dengan memasukkan keadaan yang diamati pada stasiun
cuaca di seluruh dunia ke dalam peta cuaca (Neiburger, 1982).
Adapun alat-alat meteorologi yang
ada di Stasiun Meteorologi Pertanian diantaranya alat pengukur curah hujan
(Ombrometer), Alat pengukur kelembaban relatif udara (Hygrometer), alat pengukur suhu udara
(Termometer Biasa, Termometer Maksimum, Termometer Minimum, dan Termometer
Maximum-Minimumalat pengukur suhu air (Termometer Maksimum-Minimum Permukaan
Air), alat pengukur panjang penyinaran matahari (Solarimeter tipe Combell
Stokes), alat pengukur suhu tanah (Termometer Tanah), dan alat pengukur
kecepatan angin (Anemometer) dan masih banyak yang lainnya
(Prawirowardoyo,1996).
Stasiun meteorologi mengadakan contoh
penginderaan setiap 30 detik dan mengirimkan kutipan statistik (sebagai contoh,
rata-rata dan maksimum). Untuk yang keras menyimpan modul-modul setiap 15
menit. Hal ini dapat menghasilkan kira-kira 20 nilai dari hasil rekaman untuk
penyimpanan akhir disetiap interval keluaran. Ukuran utama dibuat di stasiun
meteorologi danau vida, pemakaian alat untuk temperatur udara, kelembaban
relatif, temperatur tanah (Fontain, 2002).
Hasil yang didapat setelah
dilakukannya suatu pengamatan di stasiun cuaca atau stasiun meteorologi yakni
data-data mengenai iklim. Di indonesia, berdasarkan ketersediaan data iklim
yang ada di sistem database Balitklimat, hanya ada 166 dari 2.679 stasiun yang
menangani data iklim. Umumnya hanya data curah hujan dan suhu udara, sehingga walaupun
metode Penman merupakan yang terbaik, metode Blaney Criddle akan lebih banyak
dipilih karena hanya memerlukan data suhu udara yang relatif mudah didapatkan
(Runtunuwu et.al., 2008).
Prakiraan cuaca baik harian maupun
prakiraan musim, mempunyai arti penting dan banyak dimanfaatkan dalam bidang
pertanian. Prakiraan cuaca 24 jam yang dilakukan oleh BMG, mempunyai arti dalam
kegiatan harian misalnya untuk pelaksanaan pemupukan dan pemberantasan hama.
Misalnya pemupukan dan penyemprotan hama perlu dilakukan pada pagi hari atau
ditunda jika menurut prakiraan sore hari akan hujan lebat. Prakiraan permulaan
musim hujan mempunyai arti penting dalam menentukan saat tanam di suatu
wilayah. Jadi, bidang pertanian ini memanfaatkan informasi tentang cuaca dan iklim
mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya (Setiawan, 2003).
BAB
III
METEDOLOGI
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan untuk pengenalan alat-alat
pengukur klimatologi di lakukan di Universitas Bengkulu, dilaksanakan pada hari
Kamis, 27 November 2014 pada pukul 08.00 WIB.
3.2
Alat dan Bahan
ü Campbell
Stockes
ü Termometer
Max-Min
ü Termometer
suhu biasa
ü Termometer
suhu tanah
ü Kertas
Pias
ü Anemometer
ü Hygrometer
ü Meteran
Kayu
ü Termometer
Bola Basah dan Bola Kering
ü Ombrometer
3.3
Cara Kerja
·
Ko-Ass memperkenalkan beberapa alat
stasiun klimatologi
·
Ko-Ass menjelaskan fungsi dan cara kerja
alat klimatologi
·
Praktikan membuat laporan sementara
BAB IV
PEMBAHASAN DAN JAWABAN
4.1 Hasil Pengamatan
Alat-alat
Klimatologi yang diamati, antara lain :
A.
PENGUKUR RADIASI SURYA
1.
Campbell
Stockes
Alat ini terdiri dari
dua bagian utama yaitu bola kaca kristal dan kerangka besi penyangga. Bola
kristal ini berfungsi sebagai lensa pengumpul cahaya sedangkan kerangka besi
selain untuk menyagga bola kristal juga berfungsi sebagai penempatan kertas
pias. Alat ini biasanya diletakkan dia atas dudukan bertiang setinggi 120cm
dari permukaan tanah.
2.
Kertas
Pias
Kertas pias
merupakan alat pencatat lamanya waktu intesitas cahaya matahari yag terpancar. Lamanya
Penyinaran matahari dicatat dnegan jalan memusatkan sinar matahari melalui bola
kristal hingga fokus matahari tersebut tepat mengenai kertas pias yang khusus
sehingga meninggalkan jejak pias pada kertas.
Kertas
pias ini dibagi menjadi tiga, antara lain :
·
Kertas Pias Lurus adalah alat pencatat
intensitas cahaya matahari pada awal bulan Maret sampai pertengahan April.
·
Kertas Pias Pendek adalah ala pencatat
instensitas cahaya matahari pada pertengahaan Oktober sampai akhir Februari.
·
Kertas Pias Panjang adalah alat pencatat
intensitas cahaya matahari pada pertengahan April – akhir Agustus.
B. PENGUKUR
SUHU
1.
Termometer
Suhu Biasa
Digunakan untuk
mengukur suhu udara sesuai dengan naik turunnya cairan atau perubahan sensor
logam yang ada pada tabung termometer yang dapat dibaca suhunya.
2. Termometer
Maksimum dan Minimum
Ciri
khas dari termometer ini adalah terdapat penyempitan pada pipa kapiler di dekat
resevoir. Air raksa dapat melalui bagian yang sempit ini pada suhu naik dan
pada suhu turun air raksa tetap berada pada posisi sama dengan posisi suhu
tertinggi. Air raksa dapat dikembalikan ke resevoir dengan perlakukan
khusus(Diayun-ayunkan) Termometer maksimum ini diletakkan pada posisi hampir
mendatar agar mudah terjadi pemuaian, pengamatan sekali dalam 24 jam.
Termometer Minimum :
Termometer ini berguna untuk mengukur suhu udara ekstrim rendah.
Zat cair dalam kapiler gelas adalah alkohol yang bening. Pada bagian ujung atas
alkohol yang memuai atau menyurut terdapat indeks. Indeks ini hanya dapat
didorong kebawah pada suhu rendah oleh tegangan permukaan bagian ujung kapiler
alkohol. Bila suhu naik alkohol memuai, indeks tetap menunjukkan posisi suhu
rendah.
Prinsip kerja termometer minimum adalah dengan cara menggunakan
sebuah penghalang pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan
menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah namun bilasuhu meningkat maka indeks
tetap pada posisi dibawah selain itu peletakan thermometer.
3. Termometer
Tanah
4.
Termometer Bola Basah dan Bola Kering
Termometer ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu :
§ Thermometer
Bola Kering : tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu
udara sebenarnya.
§ Thermometer
Bola Basah : tabung air raksa dibasahi
agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu
yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.
5.
Termograph
Alat ini mencatat otomatis
temperatur sebagai fungsi waktu. Thermograph ini adalah logam panjang yang
terdiri dari 2 bagian, kuningan dan invar.
Bentuk bimetal merupakan spiral.
Terpasang pada sumbu horizontal dan diluar kotak Thermograph. Satu ujung
bimetal dipasang pada kotak dengan sekrup penyetel halus, sehingga letak pena
dapat diatur. Ujung lain dihubungkan ketangkai pena melalui sumbu horizontal
sehingga dapat menimbulkan track/ rekaman pada kertas pias yang berputar 24 jam
per rotasi. Jika temperatur naik, ujung bimetal menggerakkan tangkai pena
keatas, dan sebaliknya. Sebelum dipakai, thermograph harus dikalibrasi terlebih
dahulu. Alat ini harus ditempatkan dalam sangkar apabila dipakai untuk mengukur
atmospher.
C.
PENGUKUR KELEMBABAN
1.
Hygrometer
Hygrometer
adalah sejenis alat
untuk mengukur tingkat kelembaban pada suatu tempat.
Biasanya alat ini ditempatkan di dalam bekas (container) penyimpanan
barang yang memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry box
penyimpanan kamera. Kelembaban yang rendah akan mencegah pertumbuhan jamur
yang menjadi musuh pada peralatan tersebut. Hygrometer rambut menunjukkan
perubahan dimensi jika kelembaban udara berubah-ubah. Perubahan dimensi dapat
dipakai sebagai indikasi kelembaban nisbi udara. Hygrometer rambut ada yang
bersifat non recording dan recording (Hygrograph). Rambut merupakan sensor dari
alat ini.
2.
Evaporimeter
Evaporimeter panci terbuka
digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin luas permukaan panci, makin
representatif atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya terjadi pada
permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya.
D.
PENGUKUR KECEPATAN ANGIN
1.
Anemometer
Pergerakan udara atau angin umumnya
diukur dengan alat cup counter anemometer, yang didalamnya
terdapat dua sensor, yaitu: cup – propeller sensor untuk
kecepatan angin dan vane/ weather cock sensor untuk arah angin.
Untuk pengamatan angin permukaan, Anemometer dipasang dengan ketinggian
10 meter dan berada di tempat terbuka yang memiliki jarak dari penghalang
sejauh 10 kali dari tinggi penghalang (pohon, gedung atau sesuatu yang
menjulang tinggi).
E.
PENGUKUR CURAH HUJAN
1.
Ombrometer
F.
PENGUKUR TINGGI/PANJANG
1.
Meteran Kayu
Meteran kayu merupakan alat pengukur tinggi atau panjang suatujarak apabila kita ingin mengukur menggunakan alat dengan ketinggian tertentu.
G.
ALAT PENGUKUR CUACA
1.AWS (Automatic Weather Station)
AWS
merupakan singkatan dari Automatic Weather Station atau alat pengukur cuaca
otomatis. Sesuai dengan namanya AWS akan mengukur cuaca secara otomatis. AWS
dapat mengukur curah hujan, laju angin, dan lain sebagainya. AWS dapat
mempermudah manusia dalam pengamatan terhadap cuaca. Akan tetapi harganya yang
masih relatif mahal membuat kalangan tertentu manjadi sulit untuk
memperolehnya. Oleh karena itu stasiun cuaca
otomatis yang murah, akurat dan mudah dioperasikan menjadi pilihan dimasa-masa
sekarang ini.
Dengan
kemajuan teknologi di bidang mikroprosesor, memungkinkan manusia untuk
melakukan sesuatu yang rumit dan kompleks. Mikrokontroler sebagai aplikasi
mikroprosesor dalam sistem kendali, pun mengalami perkembangan yang pesat. Mikrokontroler
kini telah banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan.
Keberadaan
mikrokontroler telah mendukung perkembangan
peralatan di bidang instrumentasi yang juga didorong dengan
munculnya piranti sensor digital yang akurat dan mudah digunakan. Kemajuan
teknologi di bidang komunikasi wireless juga telah memberikan banyak kemudahan
dalam sistem penginderaan jauh (remote sensing). Ukurannya yang kecil dan
cakupan areanya yang luas menjadikan pilihan yang tepat untuk membangun
berbagai macam aplikasi di bidang telemetri.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Terdapat banyak alat dalam mengukur unsur cuaca /iklim yakni compbell stokes,
termometer dan termograf, hygrometer, anemometer, evaporimeter, ombrometer dan
lain-lainnya.
Setiap peralatan unsur iklim/cuaca memiliki cara kerja yang berbeda-beda
sesuai dengan fungsi masing-masing alat ukur dengan tata letaknya. Pemasangan
alat ukur umumnya dilakukan/dipasang di tempat terbuka. Cara kerja tiap alat
ukur akan menghasilkan data pencatatan yang akurat, bila penggunaannya
dilakukan dengan baik dan benar tanpa kesalahan.
Cara pengamatan peralatan ukur unsur iklim/cuaca disesuaikan dengan kerja
masing-masing alat ukut tersebut. Pengamatan umumnya dilakukan pada pagi hari
dan berlangsungnya bisa dalam harian, mingguan, bulanan, ataupun tahunan.
5.2
Saran
Adapun
saran yang dapat saya berikan dalam praktikum ini antaraadalah:
1.
Agar praktikan untuk bisa lebih aktif
dalam pelaksanaan praktek ini serta menanyakan hal – hal yang tidak diketahui.
2.
Untuk peralatan agar lebih dilengkapi
sehingga praktikum dapat berjalan dengan lancar.
BAB
VI
DAFTAR
PUSTAKA
artikel /2008/12/pengenalan-alat-alat/).
Diakses
tanggal 29 November 2014
Diakses tanggal 29 November
2014
Neiburger, dkk.1982. Memahami Lingkungan Atmosfer Kita. Bandung: ITB
Runtunuwu, E., Syahbuddin, H., dan A.
Pramudia. 2008. Validasi model
pendugaan evapotranspirasi : upaya melengkapi sistem database iklim
nasional. Jurnal Tanah dan Iklim 27: 8 – 9.
pendugaan evapotranspirasi : upaya melengkapi sistem database iklim
nasional. Jurnal Tanah dan Iklim 27: 8 – 9.
Setiawan,
A. C. 2003. Otomatisasi stasiun cuaca
untuk menunjang kegiatan
pertanian. (http : // www.bmg.ac.id)
pertanian. (http : // www.bmg.ac.id)
Diakses tanggal 29 November 2014
Prawiroardoyo, S. 1996. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung
bermanfaat
BalasHapus